NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan. Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
Contoh :
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:
1 17.500.000
2 19.000.000
3 20.500.000
4 22.000.000
5 24.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis NPV!
Rumus.
NPV= ∑ PV Cash flow – Nilai Investasi (Original investment)
Tahun Cash Flow Interest Rate Present Value
1 Rp. 17.500.000 0,833 Rp. 14.577.500
2 Rp. 19.000.000 0,694 Rp. 13.186.000
3 Rp. 20.500.000 0,579 Rp. 11.869.500
4 Rp. 22.000.000 0,482 Rp. 10.604.000
5 Rp. 24.500.000 0,402 Rp. 9.849.000
Total present value Rp. 60.086.000
Original investment Rp. 50.000.000-
Net Present Value Rp.10.086.000
Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 10.086.000
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)
Contoh :
Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa dapat mengasilkan arus kas per tahun RP.21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR sebesar 13%, hitunglah IRR !
Dicoba dengan faktor diskonto 10 %...
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000
NPV = Rp 659.000,00
Dicoba dengan faktor diskonto 12%
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000
NPV = RP -6.649.000,00
Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00...
Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya dilakukan Interpolasi sbb:
Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan OI
10% 130659000 130659000
12% 123351000 130000000
2% 7308000 659000
IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
Kesimpulan :
Proyek investasi sebaiknya ditolak karena IRR < 13 %
Referensi :
http://diceritaken.blogspot.co.id/2013/05/interest-rate-return.html
http://gideck.blogspot.com/2012/08/metode-perhitungan-net-present-value.html
0 komentar:
Posting Komentar