Blogger templates

Pages

Universitas Gunadarma

Universitas gunadarma adalah univeritas swasta terbaik bagi kamu yang ingin mengetahui info tentang gunadarma klik aja gambarnya

Teknik elektro

Blog ini memberitahukan hal-hal yang berhubungan dengan elektronika dan teknik elektro

Seminar talk show HIV AIDS

Seminar yang dilaksanakan pada akhir tahun 2014 ini sangat menarik untuk diikuti. Seminar ini membahas tentang HIV AIDS

Resistor

Gelang warna yang terdapat pada resistor sebenarnya memiliki arti. ingin tahu makna dari gelangnya? klik aja

Bahasa Pemrograman

Blog ini juga membahas tentang bahasa pemrograman

Minggu, 06 November 2016

Nilai Waktu Terhadap Uang

  Definisi Nilai Waktu Terhadap Uang

          Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, yakni antara nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini. Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor). Tentunya hal ini akan sangat membantu kita dalam perencanaan-perencanaan dimasa mendatang. Banyak hal yang dapat kita perhitungkan menggunakan rumus-rumus dari perhitungan present value, future value, present anuity dan future anuity seperti merencanakan tabungan pendidikan untuk anak-anak dan tabungan masa depan.

            Konsep nilai waktu dari uang adalah bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
       
Istilah yang digunakan :

Pv=  Present Value (Nilai Sekarang)
Fv =  Future Value (Nilai yang akan datang)
I =  Bunga (i = interest/suku bunga)
n =  Tahun ke-
An   =  Anuity
SI =  Simple interest dalam rupiah
P0 =  Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode / waktu

Bunga

         Adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan atau sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang. Ada dua jenis bunga yang umum dan juga digunakan dalam perhitungan present ataupun future value yakni Bunga tunggal, Bunga majemuk.

       Bunga Sederhana (simple interest) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam atau bunga yang dibayar satu kali dalam setahun.
Rumus : SI = P0(i)(n)

     Bunga majemuk atau (compound interest) adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan atau bunga dibayar lebih dari 1 kali.

Contoh :

Pak Zepra menabung di Bank Mandiri sebesar Rp 1.000.000 selama 3 bulan dengan bunga12%. Hitunglah bunga tabungan  yang diperoleh pak Zebra?

Dik : Po= Rp 1.000.000
                      i = 12%
                      t = 3 bulan = 0.25 tahun
Dit : bunga tabungan?        
Jawab :
Sl = Po (i) (t)
     = Rp 1000.000 x 12% x 0,25
     = Rp 30.000

Nilai yang akan Datang (future value)

          Nilai yang akan datang adalah nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat diskon rate bunga tertentu.

FV = Pv (1+i) n

Contoh :

Pak Ramli pada 1 Januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp 10.000.000, dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank memberikan bunga 10% per tahun, maka pada 31 Desember 2005 pak Ramli akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal pokok ditambah bunganya.

Jawaban :
Future value = Pv (1+i) n
FV = 10.000.000 (1 + 0.10) 1
FV = 10.000.000 (1 + 0.10)
FV = 10.000.000 + 1.000.000
FV = 11.000.000

Present Value

         Present Value adalah jumlah hari ini yang setara dengan pembayaran masa depan, atau serangkaian pembayaran, yang telah didiskontokan dengan tingkat bunga yang sesuai. Karena uang memiliki nilai waktu, nilai sekarang dari jumlah yang dijanjikan masa depan bernilai kurang semakin lama Anda telah menunggu untuk menerimanya. Perbedaan antara kedua tergantung pada jumlah periode peracikan yang terlibat dan bunga (diskonto) tingkat. 

Hubungan antara nilai sekarang dan nilai masa depan dapat dinyatakan sebagai:
PV = FV [1 / (1 + i) n]

Dimana:
PV = Present Value
FV = Future Value
i = Suku Bunga Per Periode
n = Jumlah Periode Compounding

Contoh:

Anda ingin membeli rumah 5 tahun dari sekarang untuk $ 150.000 tahun. Asumsi bunga 6% tingkat majemuk setiap tahun, berapa yang harus anda investasikan hari ini untuk menghasilkan $ 150.000 dalam 5?

FV = 150.000
i =. 06
n = 5
PV = 150.000 [1 / (1 + 0,06) 5] = 150.000 (1 / 1,3382255776) = 112,088.73

 ANNUITY (Annuitas)

        Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.

Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
       
           1. Anuitas biasa (ordinary)

adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibunga majemukkan.

Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.

Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :

FVn = PMT1 + in – 1 i

Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)

        2.Anuitas terhutang

        Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
 
       3. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)

           Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
 

        4. Anuitas Abadi

          Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus.

PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
   
       5. Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata

       Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:

Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r

Langkah 1.

Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34

Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80

Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10

Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24

Ekivalensi Nilai Tahunan

Contoh:
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana awal sebesar Rp. 2.000.000,- dengan nilai sisa nol diakhir tahun keempat. Pendapatan tahunan diestimasikan sebesar Rp. 800 ribu. Tingkat suku bunga adalah 10%. Carilah ekuivalen tahunannya dengan menggunakan rumus diatas atau menggunakan tabel: i=10%
Maka Tabelnya seperti dibawah ini:




Jika menggunakan tabel (A/P, i, n) diperoleh ekuivalen tahunan (AE) sebagai berikut:
= PW (A/P; i, n)
= PW (A/P; 10%, 4)
= Rp. 535.880,- x 0,3155
= Rp. 169.070,-

Ekivalensi Nilai Sekarang

        Dua mesin dibawah pertimbangan sebuah pabrik metal. Mesin A akan mempunyai biaya awal $ 15,000, biaya perawatan dan operasi tahunan $ 3,000, dan nilai sisa $ 3,000. Mesin B akan mempunyai biaya awal $ 22,000, biaya perawatan dan operasi tahunan $ 1,500, dan nilai sisa $ 5,000. Jika kedua mesin diperkirakan berumur 10 tahun, carilah mesin mana yang akan dipilih jika menggunakan metode present worth dengan tingkat suku bunga 12%!

Jawab:
Buat tabel



Buat cast flow diagram
 Mesin A


Mesin B


Cari nilai present worth A dan B
 
         PWA  = $ 15,000 + $ 3,000 (P/A ; 12% ; 10) - $ 3,000 (P/F ; 12% ; 10)
                   = $ 15,000 + $ 3,000 (5.6502) - $ 3,000 (0.3220)
                   = $ 15,000 + 16950.6 – 966
                   = 30984.6

          PWB = $ 22,000 + $ 1,500 (P/A ; 12% ; 10) - $ 5,000 (P/F ; 12% ; 10)
                    = $ 22,000 + $ 1,500 (5.6502) - $ 5,000 (0.3220)
                    = $ 22,000 + 8475.3 – 1610
                    = 28865.3

Karena PWA  >  PWB, jadi yang dipilih adalah Mesin B

Referensi :

https://vianisilv.wordpress.com/2014/05/14/manajemen-keuangan-nilai-waktu-terhadap-uang/
http://lyamarsadyy.blogspot.co.id/2013/11/tugas-2-analisis-ekivalensi_28.html

Kamis, 03 November 2016

Laju Pengembalian

NET PRESENT VALUE (NPV)
        NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.  Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
Contoh :
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:

Tahun        Arus kas
    1         17.500.000
    2         19.000.000
    3         20.500.000
    4         22.000.000
    5         24.500.000

Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis NPV!

Rumus.
NPV=    ∑ PV Cash flow – Nilai Investasi (Original investment)

Tahun       Cash Flow          Interest Rate      Present Value
   1         Rp. 17.500.000        0,833             Rp. 14.577.500
   2         Rp. 19.000.000        0,694             Rp. 13.186.000
   3         Rp. 20.500.000        0,579             Rp. 11.869.500
   4         Rp. 22.000.000        0,482             Rp. 10.604.000
   5         Rp. 24.500.000        0,402             Rp. 9.849.000

Total present value    Rp. 60.086.000
Original investment    Rp. 50.000.000-
 Net Present Value     Rp.10.086.000

Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 10.086.000

Internal  Rate of  Return (IRR)
      IRR adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.

rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)

Contoh :
Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa dapat mengasilkan arus kas per tahun RP.21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR sebesar 13%, hitunglah IRR !
       
Dicoba dengan faktor diskonto 10 %...
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV =      (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000
NPV =     Rp 659.000,00    

Dicoba dengan faktor diskonto 12%   
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV =      (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000
NPV =     RP -6.649.000,00    

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00...       
Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya dilakukan Interpolasi sbb:

Selisih Bunga        Selisih PV        Selisih PV dengan OI
      10%                130659000            130659000
      12%                123351000            130000000
      2%                    7308000                659000
                   
IRR =  10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%

Kesimpulan :   
Proyek investasi sebaiknya ditolak karena IRR < 13 %

Referensi :
http://diceritaken.blogspot.co.id/2013/05/interest-rate-return.html
http://gideck.blogspot.com/2012/08/metode-perhitungan-net-present-value.html

Selasa, 18 Oktober 2016

CASH FLOW

PENGERTIAN 

        Laporan arus kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan tentang posisi kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laporan arus kas meliputi laporan yang berisi siklus kas perusahaan yang digolongkan kedalam tiga golongan aktivitas normal suatu perusahaan, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktuvitas pendanaan (Financial).
Bentuk laporan arus kas setiap perusahaan berbeda, walaupun pada dasarnya sama yaitu menggambarkan aktivitas kas selama periode tertentu. Ini tergantung kebijakan pemimpin perusahaan.

Dalam membuat laporan arus kas, kita mengenal dua metode penyusunannya, yaitu :
1) Metode Lansung (Direct Method)

Metode lansung mentranslasikan setiap item dari laporan laba rugi akrual basis menjadi pendapatan atau beban kas basis (basic cash).
2) Metode Tidak Lansung (Indirect Method)
       Wawasan Internasional Laporan arus kas tidak di wajibkan semua negara. Sejumlah Negara mewajibkan laporan yang melaporkan sumber-sumber dan aplikasi “dana” (yang sering didefinisikan sebagai modal kerja) Negara-negara lain bahkan tidak mewajibkan laporan arus kas maupun laporan arus dana sama sekali.
FUNGSI ARUS KAS

       Laporan Arus Kas (Cash Flow), diwajibkan oleh Statement of Financial ccounting Standar No. 95, memberikan satu langkah besar kedepan dalam pengukuran akuntansi dan pengungkapan, karena sangat relefan bagi pemakai laporan keuangan. Bukti yang cukup telah diberikan bertahun-tahun oleh setiap perusahaan yang memiliki ukuran struktur dan jenis operasi bisnis yang dapat diterima, bahwa mungkin satu perusahaan yang memiliki ukuran struktur dan laba bersih yang sehat, tetapi tidak memiliki uang tunai untuk membauar karyawan, supplier dan Bank.
          Laporan arus kas yang menggantikan laporan perubahan posisi keuangan pada tahun 1988, memberikan informasi tentang kas masuk dan kas keluar selama saru periode akuntansi. Dalam Laporan Arus Kas dibagi menjadi Aktivitas Operasi (Operating Activity), Aktivitas Investasi (invested Activity), dan Akrivitas Pendanaan (Fund Financing).
      Angka laba bersih yang positif dalam laporan laba rugi akhir tidal akan berarti banyak, kecuali perusahaan dapat mengubah laba itu menjadi uang tunai dan sumber satu-satunya dalan laporan keuangan untuk mengetahui tentang uang tunai yang dihasilkan adalah Laporan arus Kas atau Cash Flow. 

TUJUAN PENYUSUNAN ARUS KAS

Tujuan utama pembutan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode.

Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas melaporkan :

  • kas yang mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan selama satu periode
  • Transaksi Investasi dan Pembiayaan (Invested and Financial)
  • Kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode
        Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode dapat membantu investor, kreditor dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan yang paling likuid.
Laporan Arus Kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting berikut:
  • Dari mana kas berasal selama satu periode?
  • Berapa kas yang digunakan selama satu periode?
  • Berapa perubahan saldo kas selama satu periode?
         Wawasan Internasional: Internastional Accounting Standar 7 mewajibkan penyajian laporan arus kas. Baik standar internasional maupun GAAP. AS menetapkan bahwa arus kas harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
    
          Dalam menyusun sebuah laporan arus kas terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan terlebih dahulu agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
          Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.
  

Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan       membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial  dan budget kas yang final.

Perhitungan Aliran Uang ( Cash Flow )
Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:
  1. Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.
  1. Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.
Contoh Cash Flow
Uraian
Menurut lap. Akuntansi
Keterangan
Arus Kas
  1. Pendapatan
Rp. 400 juta
Kas Masuk
Rp. 400 juta
  1. Biaya-Biaya
-Total Biaya
-Penyusutan
Rp. 200 jutaRp. 100 juta
Kas KeluarKas Masuk
Rp. 200 jutaRp. 100 juta
  1. Laba Sebelum pajak (EBT)

Rp. 100 juta
  1. Pajak 50%
Rp. 50 juta
Laba Setelah Pajak (EAT)
Rp. 50 juta
Cash flow = EAT+Penyusutan    = 50 juta + 100 juta
                                                         = 150 juta
Catatan:
EBT = Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode (Kasmir & Jakfar, 2005:137).

 Net Present Value
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap Tahun Berbeda
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
Arus kas
1
17.500.000
2
19.000.000
3
20.500.000
4
22.000.000
5
24.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis NPV!
Rumus.
              CF1     CF2       CF3         CFN
PV   =            +           +        +….+           – OI
                        (1+i)1   (1+i)2   (1+i)3              (1+i)n
NPV=   ∑ PV Cash flow – Nilai Investasi (Original investment)
  Tahun(1)
Cash Flow(2)
Interest Rate(3)
Present Value(4)=(2)x(3)
1
Rp. 17.500.000
0,833
Rp. 14.577.500
2
Rp. 19.000.000
0,694
Rp. 13.186.000
3
Rp. 20.500.000
0,579
Rp. 11.869.500
4
Rp. 22.000.000
0,482
Rp. 10.604.000
5
Rp. 24.500.000
0,402
Rp. 9.849.000
Total present valueOriginal investment
Rp. 60.086.000Rp. 50.000.000
Net Present Value
Rp.10.086.000
       Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 10.086.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap Tahun Sama
        Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas (cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %.
Tahun(1)
Cash Flow(2)
Intrest Rate(3)
Present Value(4)=(2)x(3)
1
Rp. 25.000.000
0,833
Rp. 20.825.000
2
Rp. 25.000.000
0,694
Rp. 17.350.000
3
Rp. 25.000.000
0,579
Rp. 14.475.000
4
Rp. 25.000.000
0,482
Rp. 12.050.000
5
Rp. 25.000.000
0,402
Rp. 10.050.000
Total present valueOriginal investment
Rp. 74.750.000Rp. 50.000.000
Net Present Value
Rp. 24.750.000
         Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima kerena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 24.750.000
  1. Profit Sharing
         Dari contoh diatas. Disini peneliti ingin mengadakan perbandingan dalam menilai kelayakan investasi melalui contoh yang sama dengan menggunakan analisis Profit Sharing, dengan tetap melihat perkiraan cash flow.
Contoh:
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun dengan nisbah bagi hasil 80:20, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
Arus kas
1
17.500.000
2
19.000.000
3
20.500.000
4
22.000.000
5
24.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis profit sharing!
Tahun(1)
Cash flow(2)
Nisbah Bagi Hasil(3)
Profit Sharing(4)=(2)x(3)
1
Rp. 17.500.000
0,2
Rp. 3.500.000
2
Rp. 19.000.000
0,2
Rp. 3.800.000
3
Rp. 20.500.000
0,2
Rp. 4.100.000
4
Rp. 22.000.000
0,2
Rp. 4.400.000
5
Rp. 24.500.000
0,2
Rp. 4.900.000
Total ProfitJumlah Investasi
Rp. 20.700.000Rp. 50.000.000
Profit Sharing
Rp. -29.300.000
Berdasarkan analisis Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak, karena jumlah Profit Sharing lebih kecil dari jumlah investasi. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow sebesar Rp. -29.300.000
Namun, dalam analisis profit sharing besar kecilnya nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara bersama dengan berlandaskan prinsip keadilan. Artinya dalam hal ini, pihak investor dapat menawar kembali jumlah nisbah tersebut. Misalnya, berdasarkan kesepakatan antara pihak pengelola dana dan pihak pemberi dana terjadi kesepakatan nisbah bagi hasil 50:50
Tahun(1)
Cash flow(2)
Nisbah Bagi Hasil(3)
Profit Sharing(4)=(2)x(3)
1
Rp. 17.500.000
0,5
Rp. 8.750.000
2
Rp. 19.000.000
0,5
Rp. 9.500.000
3
Rp. 20.500.000
0,5
Rp. 10.250.000
4
Rp. 22.000.000
0,5
Rp. 11.000.000
5
Rp. 24.500.000
0,5
Rp. 12.250.000
Total ProfitJumlah Investasi
Rp. 51.750.000Rp. 50.000.000
Profit Sharing
Rp. 1.750.000
Berdasarkan analisis profit sharing dengan nisbah 50:50, jumlah profit adalah Rp. 1.750.000. Artinya, jika proyek investasi ini terjadi investor akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.750.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas (cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan dengan nisbah bagi hasil 80:20.
Tahun(1)
Cash flow(2)
Nisbah Bagi Hasil(3)
Profit sharing(4)=(2)x(3)
1
Rp. 25.000.000
0,2
Rp. 5.000.000
2
Rp. 25.000.000
0,2
Rp. 5.000.000
3
Rp. 25.000.000
0,2
Rp. 5.000.000
4
Rp. 25.000.000
0,2
Rp. 5.000.000
5
Rp. 25.000.000
0,2
Rp. 5.000.000
Total ProfitJumlah Investasi
Rp. 25.000.000Rp. 50.000.000
Profit Sharing
Rp. -25.000.000
Berdasarkan kriteria Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak kerena Profit-nya negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow sebesar Rp. -25.000.000
Akan berbeda hasilnya, jika dengan contoh yang sama, namun besaran nisbah bagi hasilnya 60:40,
Cash flow = 25.000.000 x 0,4 = 10.000.000
Waktu investasi = 10.000.000 x 5 = 50.000.000
Artinya, jika proyek investasi tersebut diterima, dengan nisbah bagi hasil 60:40 jumlah antara profit dan modal itu sama (impas).


Contoh cash flow suatu usaha selama periode 30 hari, (dalam bentuk tabel cash flow dan diagram cash flow).
Suatu perusahaan elektronik merencanakan untuk menambahkan alat, guna efisiensi dalam produksi suatu rangkaian elektonik. Alat tersebut digunakan selama satu bulan dengan biaya pengadaan sebesar Rp. 30.000.000,- . dengan biaya perawatan pada lima hari pertama dan setiap sepuluh hari seterusnya sebesar Rp. 3.000.000,- . Keuntungan yang didapat setiap sepuluh hari sebesar Rp. 35.000.000,- . Berapakah keuntungan total selama alat tersebut digunakan?





 Dari tabel dan diagram dapat diperhitungkan total keuntungan selama memakai alat tersebut adalah :
[3 X 35.000.000] – [30.000.000 + (6 X 3.000.000)] = 57.000.000
Jadi keuntungan yang didapat sebesar Rp. 57.000.000,-

http://ramadhanbachtiar.blogspot.co.id/2014/10/cash-flow-penyusunanya.html
http://rhekamaubikinfortofolio.blogspot.co.id/2009/12/pengertian-cash-flow-penyusunannya.html
https://fauzanagam10.wordpress.com/2014/10/15/makalah-ekonomi-teknik/
http://mfauzanazima.blogspot.com