Blogger templates

Pages

Selasa, 26 Mei 2015

Tugas IBD 2

 BAB I 
1.1 PERUMUSAN MASALAH 
1. sebutkan pengertian keindahan
2. sebutkan nilai ekstrinsik dan intrinsik keindahan pada manusia
3. jelaskan pengertian dari penderitaan dan siksaan
4. jelaskan pengertian dari renungan
5. jelaskan pengertian tentang phobia
6. bagaimana pendapat kalian apabila seseorang ada yang mengalami suatu penderitaan


BAB II 
PEMBAHASAN 

2.1 SEBUTKAN PENGERTIAN KEINDAHAN

           Pengertian Keindahan Keindahan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacat celanya, bersih, mulus, mempesona sempurna, mengagumkan, lainya, memiliki daya tarik, dan sebagainya.itulah inti kesan tentang keindahan yang tercetus melalui desah ucapan; oh, alangkah indahnya.
           Dalam hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative sifatnya,berubah-ubah, dan selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh dan dengan selera pengagum keindahan tersebut. Menurut si A, sesuai lukisan itu indah, namun si B, mengatakan lukisan itu tidak indah. Sejauhmana perbedaan pengamatan jurus pandang antara si A dan si B terhadap suatu lukisan? Jawabanya ditentukan oleh selera masing-masing.
          Bahasa tentang pengertian keindahan terkait erat dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal ini terdapat semacam gerak bersamaan secara refles antara pandangan dan penglihatan dengan perasaan. Misalnya,sesuatu lukisan itu indah.begitu mata melihat lukisan itu, otomatis perasaan pun turung terlibat spontan menyatakan indah.
         Laurence M. gould mengutip pendapatnya coleritge dalam wukmir dan gopinatha (1981;43) sebagai berikut; ‘’keindahan adalah kesatuan dan keanekaan’’.jika melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang dimaksud adalah pengamatan,perasaan,pemikiran, dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan, kepada obye yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup di dalam sejumlah obyek yang dikatakan indah.
         Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan terdiri dari keindahan alami dan keindahan non alami. Keindahan alami adalah keindahan diluar campur tangan manusia, misalnya keindahan sang surya menjelangsenja terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau air laut tersentuh cahaya bulan purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun dipagi hari dan seterusnya.
         Campur tangan manusia terhadap keindahan alami dimungkinkan hanya terjelma dalam bentuk karya seni (seni suara, seni music, seni tari, seni sastra, seni lukis, seni ukir, seni pahat).karena keindahan alami adalah keindahan ciptaan maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas pada mengagumi sempanjang ia masih mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
         Keindahan alami tak dapat dipoles karena esensi ;’’indah’’ terlatak didalam keindahan iti sendiri bukan diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah, kecuali oleh sifat alaminya sendiri. Misalnya dimalam hari langit yang cerah bertaburan bintang gemerlap sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap, awam menebal pertanda hujan lebat akan turun. Itulah salah satu kemuskilan dari keindahan alami.
         Keindahan non alami adalahkeindahan yang mengada dengan sengaja karena campur tangan manusia. Dari kaindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan non alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu, selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan, serta kemampuan daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan wujud keindahan alami ke dalam kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk lagu (seni suara), susunan kata puisi (seni sastra) dan sebagainya.
         Walaupun tidak seasli keindahan alami yang sebenarnya, namun kemampuan manusia (para seniman) mentrasfer keindahan alami ke dalam berbagi wahana seni, hal itu telah berupakan suatu reduplikasi kepuasan seni (the art of the reduplications pleasures) di dalam menghargai dan mengagumi serta menghayati keindahan alami sesuai aslinya.
         Keindahan non alami sebagai suatu fenomena, final estimasinya teresap di dalam hasil karya sebagai reaksi dari meleburnya visi (pengamatan) dan penginderaan agar menghasilkan kesesuaian yang terpadu atau kemiripan yang persis,antara keindahan alami dengan keindahan non alami.
         Di sisi lain, keindahan non alami sifatnya tidak konstan, juga tidak mengandung keabadian, sehingga melahirkan sejumlah aliran dalam arena seni misalnya futurism, dadaisme, ekspresionisme, pluralisme, natularisme, country, blues, rock, slow rock, dan sebagainya. Selain itu, keindahan non alami didominasi oleh pengkaryaan manusia sehingga menempatkan obyek di dalam keindahan non alami dalam lingkup berbagai dimensi bercorak sektasis spektakuler.
         Hal ini yang menyebabkan karya-karya seni corak serta motif lebih diwarnai sekaligus ditentukan oleh dan bersumber dari hasil inspirasi imajinatif si pengkarya, tanpa terikat oleh aturan-aturan yang sangat dipaksakan berasal dari kekuasaan dan tirani, misalnya lukisan bercorak karikatul, puisi-puisi atau lagu-lagu bertema dan bernada ironis, terkadang sarkasis. Inilah salah satu kemampuan para seniman mentransfer keindahan alami ke dalam lingkup keindahan non alami.
         Pengertian keindahan menurut para ahli :
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
         Dalam bahasa Rusia keindahan diistilahkan dengan kata “krasota” yang berarti suatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak mempunyai pengertian keindahan untuk musik.

2. Menurut Alexander Baumgarten (Jerman)
         Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain juga dengan keseluruhan.

3. Menurut Sulzer
         Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah, Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

4. Menurut Winchelman
         Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

5. Menurut Shaftesbury (Jerman)
         Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis, karena itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan.

6. Menurut Humo (Inggris)
         Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.

7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
         Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dalam waktu sesingkat-singkatnya.

8. Menurut Emmanuel Kant
        Keindahan terdiri dari 2 segi, yaitu subjektif dan objektif.

9. Menurut al – Ghazzali
        Hal yang paling indah ialah yang mempunya semua sifat-sifat perfeksi yang khas bagi karangan atau tulisan, seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang menyenangkan.


2.2 SEBUTKAN NILAI EKSTRINSIK DAN INTRINSIK KEINDAHAN PADA MANUSIA

         Nilai yang terkandung dalam suatu keindahan dibagi menjadi dua yaitu, ekstrinsik dan intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur nilai yang di pengaruhi dari luar maksudnya adalah dalam suatu karya yang menimbulkan keindahan, unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar unsur utama atau unsur-unsur sebagai unsur pengganti dalam sebuah karya sastra. Misalnya, nilai ekonomi, nilai politik, nilai agama serta nilai nilai yang mempengaruhi suatu hasil karya sastra.
         Sedangkan nilai intrinsik adalah unsur nilai yang dipengaruhi dari dalam maksudnya adalah unsur-unsur yang terkadung di dalam karya sastra itu sendri. Dalam pemenuhannya akan menimbulkan keindahan, dantara unsur-unsurnya adalah pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) dan unsur-unsur lain yang termasuk di dalamnya.
         Hubungan manusia dengan sesuatu yang indah dan dapat memiliki nilai ekstrinsik dan intinsik adalah sebagai berikut :
  • Kontemplasi dan Ekstansi. 
          Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
          Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
          Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi (renungan dengan mengasilkan keputusan yag sudah bulat). Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
  • Contoh Hubungan Baik Sesama Manusia 
          Dalam pembahasan saya kali ini hubungan baik sesama manusia terhadap keindahan yang memiliki nilai ekstrinsik dan intrinsik diantaranya adalah pendengar musik dengan penyanyinya. Selain itu ada pula antara penulis dengan pembaca, komposer dengan penyanyi, pelukis dengan pencinta lukisan , dan hubungan baik di dalam sebuah keluarga.

     Penjelasan
1. Para penyanyi yang memiliki suara dan sebai penghasil keindahan atau yang disebut sebagai kontemplasi dan para pendengar yang disebut ekstansi. Hubungan baik yang terjadi antara keduanya memberikan keuntungan-keuntungan begi dirinya masing-masing, semakin banyak penggemar seorang penyanyi maka penyanyi itu akan semakin laku. Sedangkan keuntungan bagi penggemar adalah karya-karya seorang penyanyi tersebut. Karena, penyanyi tersebut akan semakin memperbaiki karya-karya yang dia buat.

2. Seorang penulis yang memiliki buku yang bagus akan memiliki pencinta buku, semakin bagus buku yang ditulis dengan pemilihan diksi dan serta penggunaan bahasa yang sesuai dengan peminat pembaca akan menghasilkan banyak penggemar penulis tersebuh. Bahkan mungkin seorang penggemar tidak menginginkan ketertinggalan pada setiap edisi bukunya.

3. Seorang komponis handal akan banyak dipakai oleh penyanyi-penyanyi dalam hal ciptaan atau karya-karyanya dalam membuat lirik lagu. Semakin bagus lirik yang dibuat semakin terkenal lah komponis tersebut, hubungan baik yang memiliki keuntungan untuk keduanya. Seorang komponis akan mendapat bayaran untuk hasil karyanya sedangan penyanyi akan menghasilkan lagu yang bagus pula.

4. Pelukis yang memiliki keahlian dalam menuangkan imajinasi pada sebuah gambar dalam sebongkah kanvas akan memberikan ketertarikan pada para pencinta lukisan. Hubungan antara keduanya memiliki keuntungan bagi pencinta lukisan diantaranya adalah, keindahan rumahnya yang dihiasi oleh lukisan tersebut dan keuntungan yang di peroleh pelukis selayaknya komponis.

5. Hubungan baik diantara keluarga. Mengapa saya masukan pada pembahasan kali ini, karena hubungan baik tersebut menghasilkan keharmonisan. Apabila dilihat oleh orang lain akan terlihat indah, senang bahkan bahagia melihat keluarga yang rukun serta memiliki keharmonisan yang tinggi. Sedangkan keuntungan bagi keluarga tersebut adalah kebahagiaan yang utuh dan selalu terikat hingga kelak generasi-generasi berikutnya.


2.3 JELASKAN PENGERTIAN PENDERITAAN DAN SIKSAAN 

PENGERTIAN PENDERITAAN

         Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

PENGERTIAN SIKSAAN
        Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

Kekalutan Mental
         Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani 2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. terjadinya konflik sosial budaya
3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
       Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk fustasi antara lain :
1. agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2. regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4. proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
7. autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.


2.4. JELASKAN PENGERTIAN RENUNGAN

         Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal. Hasil dari merenung juga dapat disebut renungan. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun objek yang direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek.
         Setiap kegiatan untuk merenung atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki dapat disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya.
         Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses berpikir yang logik dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berpikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu. Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi tidak logik bila ditinjau dari sudut logika yang lain. Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
1.Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain. Hubungan ilmu dengan moral seni dan tujuan hidup.
2.Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpjak bagi segenap bidang keil muan.
3.Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
         Renungan atau pemikiran yang dibahas ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak akan mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, ialahTeori Pengungkapan, Teori Metafisika, dan Teori Psikologis. Masing-masing dari teori itu ada tokohnya.
         Dalam Teori Pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Cr oce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan- kesan. Dalam Teori Metafisika,Plato mengendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita Ilahi itu. Dari teori permainan yang masih tergolong teori Odi kologik dengan tokohnya Freidrick Schiller dan Herbert Spencer,Schiller menyatakan bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain- main (Play Impulse).
         Pada proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (Negative Capability). Justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Kemampuan negatif ini identik dengan proses mencari. Mencari yang dimaksud ialah mencari keindahan, karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah diciptakan.
         Selain dari pada itu Keats menyatakan, bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya hal - hal yang sesaat itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang membentuk konsep keindahan. Selanjutnya konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk. Seperti halnya Gesang, setelah ia bermain di Bengawan Solo ia merenung. Ia menemukan konsep keindahan. Tetapi konsep keindahan belum berkomunikasi, barulah berkomunikas setelah diberi bentuk, yaitu lagu “ Bengawan Solo” yang terkenal itu.

Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

  • Teori Pengungkapan. 

         Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran keinginan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

  • Teori Metafisik 
         Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paaa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi

  • Teori Psikologis 
          Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805).


2.5 JELASKAN PENGERTIAN TENTANG PHOBIA 

Pengertian Phobia
         Phobia adalah rasa ketakutan yang kuat atau berlebihan terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk menjauhi sesuatu yang ditakuti tersebut.
         Beda phobia dengan rasa takut biasa adalah rasa takut yang dirasakan oleh seorang penderita phobia adalah hal yang sebenarnya tidak menyeramkan untuk sebagain besar orang. Sehingga bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap phobia sulit dimengerti.
         Ada perbedaan “bahasa” antara pengamat phobia dengan seorang pengidap phobia. Pengamat phobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap phobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap phobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Penyebab Phobia
         Penyebab phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya akan hal tersebut kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Perlu kita ketahui juga bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.
Tips Cara Mengatasi Phobia 
Berikut cara yang dapat digunakan untuk mengatasi phobia ini yaitu bisa dengan cara :
1. Rasa optimis 100% bahwa ketakutan phobia ini bisa diatasi.
>>> Jika kamu memiliki phobia terhadap sesuatu dan memiliki keinginan untuk sembuh, kamu harus optimis bahwa kamu bisa sembuh, karena phobia termasuk kelainan yang bisa disembuhkan.
2. Bantuan dan dukungan 100% dari diri sendiri dan keluarga dibutuhkan dalam rangka terapi dan penyembuhan phobia ini bisa berhasil dan juga agar berangsur-angsur kondisi ini menghilang.
>>> Jangan malu, merasa minder atau berusaha untuk menyembunyikan phobia kamu dari orang-orang disekitar kamu, justru bantuan dan dukungan dari teman dan keluarga adalah sesuatu yang kamu butuhkan untuk dapat mengatasi dan melewati proses penyembuhan phobia kamu.
 >>> Ini juga penting untuk kamu tahu, seandainya kamu tidak mengidap phobia namun ada teman atau anggota keluarga kamu yang memiliki phobia terhadap sesuatu, please be noted... harap dicatat baik-baik... jangan menjadikan phobia teman, atau anggota keluarga kamu itu sebagai bulan-bulanan kamu, Ok!
3. Menjalani terapi/sugesti alam bawah sadar (hipnosis) untuk mencapai hasil optimal dan permanen.
>>> Dengan metode hipnosis, seseorang yang mengidap phobia akan dibimbing untuk menemukan penyebab phobianya, kemudian dilakukan pembelajaran ulang atas peristiwa penyebab phobia tersebut. Dengan pemahaman yang baru mengenai peristiwa traumatis tersebut, maka phobia akan sembuh seketika dan tidak kambuh dalam waktu yang sangat lama atau bahkan selamanya.


 2.6 BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN APABILA ADA SESEORANG YANG MENGALAMI SUATU PENDERITAAN 

          Menurut pendapat saya, hidup itu bagaikan roda yang berputar kadang saya yang berada diatas kadang saya yang berada dibawah jadi dalam hidup ini ada saat dimana saya senang dan ada saat dimana saya harus menderita. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang mengalami suatu penderitaan maka saya akan membantu orang tersebut untuk keluar dari penderitaan yang sedang dihadapinya atau setidaknya membantu untuk mengurangi penderitaannya agar suatu saat nanti ketika saya yang sedang meraasakan penderitaan akan ada seseorang yang berusaha untuk mengurangi penderitaan yang sedang saya rasakan.

BAB III PENUTUP 

3.1 DAFTAR PUSTAKA

• http://dannywahyuanggoro.blogspot.com/2012/11/definisi-keindahan.html
• http://www.katailmu.com/2013/03/pengertian-keindahan.html
• http://alfianjaelani.blogspot.com/p/pengertian-unsur-intrinsik-dan.html
• http://rikotaurus.blogspot.com/2012/04/pengertian-penderitaan-dan-siksaan.html
• http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/11/keindahan-renungan-567895.html
• http://www.cariilmuonline.com, Pakde Sofa : Ilmu Budaya Dasar Bag. 1
• http://deebacalah.blogspot.com/2013/11/pengertian-penyebab-dan-tips-cara.html

0 komentar:

Posting Komentar